Anda tentu tahu suasana ruang pengadilan. Bunyi pukulan palu. Pengacara yang cerdik. Keheningan yang muncul ketika putusan dibacakan.
Jika Anda adalah seorang aktor yang berperan dalam drama pengadilan, karakter mana yang dibayangkan sebagai diri Anda?
1. Pengacara
2. Detektif
3. Tersangka
4. Saksi
_________________________________________________________
Dalam istilah psikologi, aktor diasosiasikan dengan jiwa sosial (dari bahasa Latin yang berarti Topeng), wajah yang Anda gunakan untuk berurusan dengan dunia luar. Membayangkan diri Anda sebagai seorang aktor memberikan kebebasan untuk memainkan peran sebagai diri sendiri. Setting ruang pengadilan menambah kegembiraan dan intensitas adegan tersebut. Bayangan peran yang sedang dimainkan menunjukkan bagaimana respon Anda terhadap krisis/masalah.
1. Pengacara
Secara normal Anda tetap tenang dibawah tekanan. Jarang membiarkan orang lain melihat Anda berkeringat. Tapi Anda juga memiliki wajah lain yang muncul hanya saat ada tekanan paling berat – seorang pejuang kuat yang mampu melupakan pengekangan dan meledak ketika sebuah kasus mengharuskannya. Kombinasi ketenangan dan gairah yang berapi-api membuat Anda dapat melewati situasi yang paling berat sekalipun.
2. Detektif
Anda tidak terpengaruh dengan kekacauan dan kebingunan dan selalu dapat menguasai diri saat orang lain tidak. Orang-orang merasakan dan menghormati ketenangan dan cenderung meminta bantuan ketika dalam kesulitan. Ini berarti masalah nampaknya mengikuti Anda. Tapi Anda tidak keberatan dengan penambahan stress bahkan membuat lebih tenang.
3. Tersangka
Sekilas Anda nampak tegar dan tidak peduli. Tapi di balik itu semua, Anda kekurangan sesuatu yang diperlukan untuk melihat peperangan sampai akhir. Ketika segalanya menjadi sulit, Anda menghabiskan waktu mengira-ngira dan menilai diri sendiri daripada menyelesaikan masalah. Mungkin ini minta terbaik Anda untuk bekerja sama dengan orang yang dapat mengatasi masalah segala sesuatu dengan lebih praktis.
4. Saksi
Anda mungkin terlihat dapat bekerja sama dan suka menolong dalam situasi apapun. Tapi fleksibilitas dan keinginan menyenangkan orang lain juga menbuat Anda menjadi sumber masalah lain. Dengan berusaha selalu menyenangkan orang lain, akhirnya Anda akan menjadi tidak konsisten bahkan sedikit tidak dapat dipercaya. Jangan terlalu kuatir tentang apakah pernyataan Anda akan membuat orang senang atau sedih. Satu-satunya hal yang harus Anda buktikan adalah diri sendiri
0 komentar:
Posting Komentar