Berbisnis dengan Diri Sendiri

Kerumunan orang yang berjalan-jalan di pekan raya dibombardir dengan penjual kaki lima yang menawarkan barang-barang di tenda dan stan. Meja demi meja dipenuhi mainan anak terbuat dari kayu, barang kerajinan, cat air, perhiasan perak, dan barang lain yang menarik pengunjung. Membuat pengunjung berhenti sejenak untuk melihat-lihat. Semuanya dibuat oleh tangan. Tidak ada dua barang yang sama. Ini memberikan harapan bahwa sekali-kali seumur hidup tidak menanti antrian di kasir. Kualitas barang-barang berkisar dari hampir bagus sampai barang kerajinan yang sangat indah seperti di butik pilihan. Para penjual sendiri, dengan kepribadian dan penampilan yang beraneka ragam, menambah dimensi petualangan yang tidak ditemukan dalam pengalaman berjalan-jalan di mal. Tempat ini telah diatur. Mengapa tidak berhenti sejenak dan melihat apa yang sedang diobral?

1. Anda telah membuka stan untuk menjual perhiasan buatan sendiri. Berapa jenis aksesoris dan gelang yang Anda perlihatkan?

2. Seseorang mendekati dan melihat-lihat meja Anda tapi sebentar saja ia pergi tanpa membeli apapun. Apa yang Anda pikirkan mengenai diri sendiri?

3. Seorang calon pembeli datang dan sangat tertarik dengan salah satu desain Anda. Bahkan Anda menganggapnya sebagai buatan terbaik dalam koleksi Anda. Jenis penjualan apa yang Anda pakai untuk merekomendasikannya?

4. Saatnya tiba menutup stan di hari itu. Bagaimana Anda menggambarkan penjualan Anda?

________________________________________________________

Aksesoris mode seperti perhiasan memperlihatkan sisi sosial. Barang yang dibuat dengan tangan hanya memperdalam arti pribadi Anda. Respon terhadap skenario ini menunjukkan bagaimana Anda berharap di pandang oleh orang lain.

1. Jumlah jenis perhiasan yang Anda jual berhubungan dengan jumlah kepribadian atau topeng sosial yang dipakai dalam situasi berbeda. Ini adalah wajah-wajah yang Anda pakai di depan teman-teman, orang tua, bos, dan pasangan. Semakin banyak wajah yang dimiliki, nampaknya akan semakin rumit pula kehidupan sosial.

2. Perasaan saat kehilangan pembeli berhubungan dengan perasaan setelah patah hati atau penolakan lainnya. Apakah itu karena Anda melakukan sesuatu yang salah (“Saya bertanya-tanya apa yang tidak mereka sukai?”), lupakan saja dan teruskan usaha Anda (“Tidak masalah, ada banyak orang di pekan raya ini”), atau mengambil resiko untuk membuat beberapa pengamatan yang kritis (“Mereka tetap tidak akan mengerti kualitas kerajinan tangan walaupun benda itu berjalan dan menggigit hidung mereka!”)?

3. Cara membicarakan barang yang terbaik menunjukkan kekuatan dan cara Anda menunjukkannya kepada orang lain. Apakah Anda mengambil pendekatan yang lembut dan membiarkan pembeli memutuskan sendiri, atau terus memaksa dan mendesak mereka, atau dengan menurunkan harga? Hati-hatilah agar tidak terlalu merendahkan diri sendiri.

4. Total penjualan hari ini adalah evaluasi terhadap pencapaian sosial Anda. Mereka yang berkata menjual seluruh barang, tidak kekurangan rasa percaya diri. Hanya saja, cobalah tidak menakuti orang dengan keberanian Anda. Jika berkata memiliki hari yang buruk, Anda mungkin membutuhkan sedikit dorongan harga diri. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, pembeli dapat mencium keraguan dari jauh. Jika memiliki penjualan rata-rata di hari itu, Anda adalah jenis orang yang mengerti posisi Anda yang sesungguhnya di dunia tanpa merendahkan diri. Itu mungkin adalah kunci mencapai sukses jangka panjang dalam pekerjaan ini.