Kokology is the study of kokoro which in Japanese means "mind" or "spirit." The series of Kokology books were created by Isamu Saito, a professor at Rissho and Waseda Universities in Japan and an author of a number of bestselling books regarding psychology and relationships. The books present a series of psychological games and hypotheticals that are designed to reveal one's hidden attitudes about sex, family, love, work, and other elements of one's life. It is essentially a game of self-discovery that can provide interesting, and often hilarious insight by answering questions to seemingly innocent topics. The books were published in 1998 in Japan and became a Japanese bestselling phenomenon. The books were translated became available in the U.S. in 2000. Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Kokology

Hanyut dalam Angin Sepoi-Sepoi

10/24/2007

Dapatkah Anda mengingat hari-hari di musim panas ketika liburan tiba? Apakah Anda tidak memiliki tanggung jawab? Apakah tidak ada apa-apa selain waktu di saat Anda bangun pagi sampai matahari terbenam? Bagaimana dengan waktu untuk bermain dan perpetualang. Bagaimana dengan waktu untuk bermimpi dan berkeliling. Waktu berjam-jam dihabiskan dalam hiburan masa kecil ...bermain layangan.... melihat awan .... meniup gelembung. ....

Bayangkan Anda sedang berada di luar rumah saat musim panas di masa kecil, meniup gelembung di tengah padang. Adegan mana di bawah ini yang terbaik dari yang Anda bayangkan ?

1. Gelembung yang Anda tiup melayang di angkasa

2. Anda meniup ratusan gelembung kecil dengan alat peniup plastik.

3. Anda sedang berkonsentrasi meniup satu gelembung besar.

4. Gelembung yang Anda buat tertiup angin sepoi-sepoi

_________________________________________________________


Kilauan gelembung yang Anda tiup dalam imajinasi adalah lambang dari harapan dan impian. Pemandangan yang digambarkan menyingkapkan bagaimana Anda berpikir tentang impian yang diharapkan akan menjadi kenyataan.

1. Gelembung yang Anda tiup melayang di angkasa

Anda melihat impian sebagai hal yang sukar dipahami dan tidak dapat dicapai, terbang menjauh seperti gelembung sabun ditiup angin. Mungkin Anda berharap terlalu banyak, terlalu cepat untuk terperangkap dalam impian yang mustahil. Apapun masalahnya, jurang pemisah antara impian dan kenyataan sangat besar. Meskipun sangat ingin memberitahu orang lain tentang rencana besar dan rencana masa depan, jauh di lubuh hati Anda ada suara yang mengatakan betapa rapuhnya rencana tersebut.

2. Anda meniup ratusan gelembung kecil dengan alat peniup plastik.

Anda telah menetapkan pandangan Anda ke hal-hal yang dengan cepat dapat di capai – baju baru, mobil, atau pacar. Impian Anda bijaksana dan selalu berada dalam jangkauan. Putuskan apa yang paling diinginkan di dunia ini dan berusahalah mengejarnya. Jika Anda mengejar semuanya sekaligus, kemungkinan besar Anda akan berakhir dengan tangan kosong.

3. Anda sedang berkonsentrasi meniup satu gelembung besar.

Anda memiliki satu impian atau ambisi yang menguasai seluruh hidup. Peganglah keinginan itu dan teruslah berjuang ke arah sasaran Anda. Sejalan dengan waktu, Anda akan melihat bahwa itu tidak terlalu jauh dari genggaman Anda.

4. Gelembung yang Anda buat tertiup angin sepoi-sepoi

Pengalaman kecewa dengan harapan dan impian yang tidak tercapai di masa lalu membentuk cara berpikir Anda sekarang ini. Tapi pengalaman mengejar impian dan kehilangan beberapa impian di tengah jalan adalah hanya latihan sambil membuat sasaran baru untuk masa depan. Jangan takut untuk tetap bermimpi – satu-satunya orang yang belum pernah mengalami gagal adalah mereka yang tidak pernah mencoba

0 komentar: