Kokology is the study of kokoro which in Japanese means "mind" or "spirit." The series of Kokology books were created by Isamu Saito, a professor at Rissho and Waseda Universities in Japan and an author of a number of bestselling books regarding psychology and relationships. The books present a series of psychological games and hypotheticals that are designed to reveal one's hidden attitudes about sex, family, love, work, and other elements of one's life. It is essentially a game of self-discovery that can provide interesting, and often hilarious insight by answering questions to seemingly innocent topics. The books were published in 1998 in Japan and became a Japanese bestselling phenomenon. The books were translated became available in the U.S. in 2000. Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Kokology

Misteri Terbesar

10/24/2007

Tak seorang pun suka membicarakan hal ini, tapi sekarang luangkan waktu sejenak untuk memikirkan apa yang akan terjadi pada kita setelah mati. Apakah jiwa akan pindah ke dunia lain? Apakah kematian adalah hal yang mutlak dan akhir dari diri kita? Apakah Anda percaya dengan surga dan neraka? Apakah jiwa dilahirkan kembali dari tubuh yang baru di bumi? Orang-orang telah menanyakan pertanyaan yang sama selama ribuan tahun. Akhirnya harus mengakui bahwa kita tidak tahu jawabannya. Dalam hidup ini, kematian tetap menjadi misteri terbesar dari segalanya.

Dalam skenario ini, bayangkan jiwa manusia tetap hidup setelah mati. Bentuk apa yang Anda bayangkan terhadapjiwa setelah terlepas dari tubuh?

1. Jiwa tersebut ukuran dan bentuknya sama seperti ketika tubuh masih hidup

2. Jiwa tersebut tetap memakai bentuk manusia tapi ukurannya membesar

3. Jiwa tersebut sangat kecil dan memakai bentuk manusia, seperti peri

4. Jiwa tersebut seperti bola api atau awan, tanpa bentuk yang nyata

________________________________________________________


Gambaran jiwa adalah cerminan langsung dari gambaran diri Anda. Jiwa yang dibayangkan menunjukkan bagaimana perasaan Anda terhadap diri sendiri.

1. Jiwa tersebut ukuran dan bentuknya sama seperti ketika tubuh masih hidup

Anda memiliki salah satu hal paling berharga di dunia – harga diri. Anda menerima diri sendiri, kesalahan dan semuanya, dan mencintai diri sendiri sebagaimana adanya. Selalu memiliki sikap yang sama saat menjalani hidup, dan terus menemukan berapa besar diri Anda untuk dicintai.

2. Jiwa tersebut tetap memakai bentuk manusia tapi ukurannya membesar

Anda tidak puas dengan diri sendiri. Merasa ada banyak hal yang belum tercapai dan dialami. Membuat Anda melihat diri Anda yang sesungguhnya. Ketidakpuasan dapat menjadi sumber inspirasi jika Anda belajar mengendalikannya. Kalau tidak, Anda akan selalu terbayang perasaan tidak lengkap.

3. Jiwa tersebut sangat kecil dan memakai bentuk manusia, seperti peri

Walaupun semua sifat baik, Anda masih belum menemukan apa yang ada di dalam diri sendiri yang membuat hebat. Itu bukan perasaan ketidakpuasan ataupun keraguan pada diri sendiri. Anda cenderung bertanya-tanya, “Apa yang salah dengan diriku?” Anda nampaknya tidak pernah menemukan jawaban. Yang salah dengan diri Anda adalah bahwa Anda seorang manusia. Sama seperti kami semua. Itu berarti tidak sempurna. Terimalah kenyataan itu. Anda akan mulai melihat bahwa menjadi manusia memiliki nilai tambah juga.

4. Jiwa tersebut seperti bola api atau awan, tanpa bentuk yang nyata

Anda tidak sedih dengan kelemahan atau bangga dengan kekuatan Anda. Anda tidak terganggu jika dibandingkan dengan orang lain. Bahkan Anda tidak tertarik dengan masalah 'diri' sama sekali. Itu mungkin karena pikiran sangat dangkal atau sangat bijak. Tapi itu pun nampaknya tidak terlalu penting bagi Anda.

0 komentar: