Kokology is the study of kokoro which in Japanese means "mind" or "spirit." The series of Kokology books were created by Isamu Saito, a professor at Rissho and Waseda Universities in Japan and an author of a number of bestselling books regarding psychology and relationships. The books present a series of psychological games and hypotheticals that are designed to reveal one's hidden attitudes about sex, family, love, work, and other elements of one's life. It is essentially a game of self-discovery that can provide interesting, and often hilarious insight by answering questions to seemingly innocent topics. The books were published in 1998 in Japan and became a Japanese bestselling phenomenon. The books were translated became available in the U.S. in 2000. Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Kokology

Di Halaman Sebuah Majalah

10/24/2007

Anda baru saja membeli sebuah majalah mingguan populer dan membawanya pulang untuk dibaca. Bagaimana cara Anda membaca isi majalah tersebut?


  1. Membaca seluruh majalah secara urut dari halaman pertama sampai terakhir.


  1. Langsung membaca artikel yang Anda tahu akan menarik dan hanya membaca itu saja.


  1. Membaca secara acak dan membaca apa saja yang terlihat menarik.


  1. Selama format majalah itu tidak berubah, Anda membaca majalah itu dengan urutan yang sama seperti yang selalu Anda lakukan.


________________________________________________________________________


Majalah mingguan mewakili kumpulan usaha dari banyak penulis besar, desainer, fotografer, dan editor yang menawarkan bermacam-macam pendapat dan sudut pandang. Majalah mingguan adalah kumpulan pengalaman manusia. Cara Anda membaca majalah menunjukkan bagaimana menghadapi keanekaragaman pilihan. Khususnya, cara merencanakan waktu membaca menunjukkan pendekatan Anda dalam mengurus sumber daya, khususnya uang.


  1. Membaca seluruh majalah secara urut dari halaman pertama sampapi terakhir.

Anda adalah jenis orang yang tahu kemana setiap sen uang Anda dan digunakan untuk apa. Bukan karena Anda terlalu kuatir terhadap anggaran atau perencanaan keuangan, Anda hanya merasa lebih nyaman ketika Anda mengetahui dengan jelas posisi segala sesuatu. Anda tidak suka kehilangan kendali akan sesuatu, jadi Anda mengatur rekening Anda dengan teratur dan mengetahui jumlah rekening Anda, termasuk bunganya.


  1. Langsung membaca artikel yang Anda tahu akan menarik dan hanya membaca itu saja.

Uang membuat lubang dalam saku Anda. Jika memilikinya Anda menggunakannya untuk membeli apapun yang menarik. Mungkin saya akan mulai membuka rekening bulan depan, kata Anda saat menghabiskan uang terakhir. Jika berhasil menabung, tidaklah aneh Anda pergi ke Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan mengambil uang hanya untuk memenuhi sesuatu yang diinginkan.


  1. Membuka secara acak dan membaca apa saja yang terlihat menarik.

Anda berkata bahwa diri Anda ekonomis. Beberapa orang menyebutnya kikir. Kenyataannya adalah Anda tidak menggunakan sumber daya Anda dengan sembrono. Anda lebih suka menyimpannya untuk keperluan di masa datang. Anda tidak pernah hanyut dalam penggunaan uang dengan sesuka hati atau menghabiskan uang melalui kartu kredit, tapi kalau bisa Anda memberikan kelonggaran terhadap dompet Anda sekali-kali. Lagipula, tersedia uang untuk hidup layak.


  1. Selama format majalah tidak berubah, Anda membaca majalah dengan urutan yang sama seperti yang selalu Anda lakukan.

Anda terus menghabiskan uang sesuai dengan kebiasaan tanpa mempedulikan perubahan yang terjadi dalam hidup. Jika menang lotere, Anda sulit berhenti berbelanja di toko diskon. Pilihan lainnya, jika mengalami kebangkrutan, Anda mungkin masih bersikeras membeli baju bermerek. Anda tidak kuatir dengan nasib di masa mendatang. Padahal merupakan gagasan yang baik jika menyerahkan urusan keuangan kepada kekasih agar mengurus keperluan Anda.


0 komentar: