Kokology is the study of kokoro which in Japanese means "mind" or "spirit." The series of Kokology books were created by Isamu Saito, a professor at Rissho and Waseda Universities in Japan and an author of a number of bestselling books regarding psychology and relationships. The books present a series of psychological games and hypotheticals that are designed to reveal one's hidden attitudes about sex, family, love, work, and other elements of one's life. It is essentially a game of self-discovery that can provide interesting, and often hilarious insight by answering questions to seemingly innocent topics. The books were published in 1998 in Japan and became a Japanese bestselling phenomenon. The books were translated became available in the U.S. in 2000. Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Kokology

Kehujanan

10/24/2007

Tidak semua dalam hidup dapat diramalkan. Kita selalu mengalami kejutan, darurat, dan bencana yang tidak terduga tanpa ada kesempatan mempersiapkan diri secara mental. Kejutan dapat membuat tegang – lamaran pernikahan yang tidak terduga sama halnya dengan pemutusan hubungan secara tiba-tiba. Ada banyak hal yang tidak dapat diramal atau dikendalikan. Itu salah satu alasan kita cenderung membuat kebiasaan dan pola menjalani hidup.

Anda sedang berjalan di luar ketika tiba-tiba turun hujan lebat. Bahkan jika berlari dengan cepat, Anda masih masih lima menit jauhnya dari tujuan. Mana yang Anda lakukan dari pilihan di bawah ini?

1. “Saya akan mencari tenda atau pohon untuk berteduh dan menunggu sampai hujan berhenti”

2. “Saya tidak tahu berapa lama hujan akan turun. Jadi saya akan berlari ke tempat tujuan secepat mungkin.”

3. “Saya akan mencari apakah ada orang di sekitar saya yang membawa payung atau toko yang menjual payung”

4. “Saya selalu membawa payung di tas ketika pergi keluar. Jadi aku gunakan saja.”

_________________________________________________________


Bagaimana respon Anda terhadap turunnya hujan yang tiba-tiba tersebut? Hujan badai melambangkan kekuatan yang tidak dapat diramalkan dan dikendalikan dalam hidup. Secara spesifik, jawaban menunjukkan bagaimana kecenderungan Anda bertindak ketika perselisihan muncul di antara Anda dan orang yang dicintai atau teman.

1. “Saya akan mencari tenda atau pohon untuk berteduh dan menunggu sampai hujan berhenti”

Anda adalah tipe orang yang menunggu sampai orang lain yang berselisih dengan Anda menjadi teman tenang sebelum berusaha menyelesaikan perselisihan. Anda lebih suka membiarkan mereka mengomel dan meracau sampai mereka mulai tenang, kemudian menjelaskan persoalan secara tenang dan objektif. Beberapa orang berkata ini adalah pendekatan yang baik, yang lain mengatakan itu adalah pendekatan yang terus terang.

2. “Saya tidak tahu berapa lama hujan akan turun, jadi saya akan berlari ke tempat tujuan secepat mungkin.”

Anda tidak peduli tentang hasil akhir dari perselisihan. Anda tetap mengeluarkan pendapat. Anda yakin benar dan tidak ingin didebat. Konsep memberi dan menerima tidak ada dalam taktik Anda. Jika mereka menjadi marah, Anda menjadi lebih marah. Jika mereka mulai berteriak, Anda mulai memekik. Ini membuat Anda tidak menyenangkan untuk diajak berdebat, tapi paling tidak sangat mudah mengetahui posisi Anda dalam sebuah pokok permasalahan.

3. “Saya akan mencari apakah ada orang di sekitar yang membawa payung atau toko yang menjual payung”

Anda tidak menyukai konflik dan konfrontasi. Jadi Anda berusaha menenangkan orang lain jika ada perselisihan. Malangnya, kadang-kadang hal itu malah membuat segala sesuatu menjadi lebih buruk. Mungkin Anda perlu mempertahankan pendapat dan bertahan dalam badai sekali-kali.

4. “Saya selalu membawa payung di tas ketika pergi keluar, jadi aku gunakan saja.”

Anda pikir memiliki jawaban untuk semua tuduhan dan pembenaran bagi semua kesalahan. Bagi Anda, sebuah perdebatan dapat menjadi kesempatan mengasah kemampuan berdebat. Di mata orang lain Anda terlihat licin, mengesalkan, dan tidak tulus. Tapi Anda mungkin memiliki penjelasan untuk itu juga

0 komentar: