Kita semua sering kehilangan sesuatu. Kadang-kadang kita tidak menyadari kehilangan sesuatu. Pikiran terakhir kali Anda kehilangan sesuatu : frustasi ketika mengingat-ingatnya, mencari-cari di lantai, mencari di bawah perabot, dan mengobrak-abrik tong sampah. Ingatkah rasa putus asa ketika Anda memeriksa saku untuk kelima kalinya hanya untuk memastikan Anda tidak kelewatan ? Barang yang hilang memiliki cara untuk tetap hilang, hanya muncul ketika Anda telah menyerah dan melupakannya. Menemukan barang yang dihilangkan orang lain juga sama. Anda tidak menemukan dompet yang jatuh di jalan atau dompet yang hilang di kereta api jika sengaja mencarinya. Jika Anda menemukannya, biasanya hanya kebetulan ketika sedang melakukan hal lain.
Anda sedang berjalan ketika menemukan koper hitam. Tidak ada orang lain di sekitar. Ketika membukanya untuk melihat nama pemiliknya, uang yang ada di dalamnya tumpah keluar. Apa reaksi pertama Anda terhadap peristiwa ini?
1. “Hei, ini pasti hari keberuntunganku!”
2. “Oh tidak, apa yang harus kulakukan sekarang?”
3. “Aku harus memikirkannya dulu.”
4. “Tuhan pasti ingin aku memilikinya.”
Reaksi menemukan tas berisi uang menunjukkan bagaimana Anda akan bereaksi jika seseorang yang menarik mengajak berkencan.
1. “Hei, ini pasti hari keberuntunganku!”
Anda memiliki kapasitas seperti anak kecil karena senang dengan keberuntungan. Jika lebih banyak orang dapat mengekspresikan kebahagiaan seperti Anda, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik.
2. “Oh tidak, apa yang harus kulakukan sekarang?”
Adalah normal sedikit bingung pada saat seperti ini. Tapi akhirnya keputusan berada di tangan Anda. Luangkan waktu dan pikirkan lagi, tapi jangan terlalu lama karena orang lain mungkin saja datang dan mengambil keberuntungan itu di depan mata Anda.
3. “Aku harus memikirkannya dulu.”
Keputusan besar harus dibuat dengan pikiran yang jernih setelah bangun tidur.
4. “Tuhan pasti ingin aku memilikinya.”
Ini berarti Anda tidak menerima campur tangan Tuhan secara serius. Atau Anda menganggap berkencan sebagai pengalaman rohani
0 komentar:
Posting Komentar