Kokology is the study of kokoro which in Japanese means "mind" or "spirit." The series of Kokology books were created by Isamu Saito, a professor at Rissho and Waseda Universities in Japan and an author of a number of bestselling books regarding psychology and relationships. The books present a series of psychological games and hypotheticals that are designed to reveal one's hidden attitudes about sex, family, love, work, and other elements of one's life. It is essentially a game of self-discovery that can provide interesting, and often hilarious insight by answering questions to seemingly innocent topics. The books were published in 1998 in Japan and became a Japanese bestselling phenomenon. The books were translated became available in the U.S. in 2000. Source : http://en.wikipedia.org/wiki/Kokology

Tertangkap

10/24/2007

Mereka berkata bahwa polisi memiliki indera ke enam tentang pikiran kriminalitas. Masing-masing kita memiliki sedikti pikiran kriminal. Oleh sebab itulah mengapa polisi tidak dapat libur. Pembunuhan, perampokan, penipuan, - mereka bahkan terlihat biasa dari pada yang diberitakan surat kabar. Tidak ada satu menit pun berlalu tanpa kejahatan dilakukan atau direncanakan. Jika Anda seorang polisi bagaimana Anda mengatasi tekanan kejahatan tersebut?

Anda sedang dalam pengejaran seorang tersangka yang melarikan diri dari tempat kejadian kejahatan. Setelah pengejaran yang panjang Anda akhirnya berhasil mengejar dan menangkapnya. Anda berdiri di hadapannya dengan todongan pistol di wajahnya. Tertangkap! Apa yang tersangka katakan kepada Anda saat ia menatap todongan senjata?

_________________________________________________________


Apa yang dikatakan oleh penjahat yang tersudut itu? Meskipun sedang membayangkan diri sebagai petugas polisi, kecenderungan tersembunyi Anda muncul dalam kata-kata penjahat itu. Dalam masalah polisi dan perampok, perampok membuat ulah sehingga polisi menyeretnya ke penjara. Cara Anda membayangkan dia merespon memberikan gagasan bagaimana Anda bereaksi ketika orang tua menangkap basah Anda melakukan sesuatu yang buruk. Jika Anda seperti kebanyakan orang, itulah mengapa kelakuan Anda berlangsung sampai hari ini.

“Ok, aku menyerah. Kau menangkapku. Aku akan mengaku” Itu bagus bagi hati nurani. Para polisi tidak akan menghukum Anda dengan berat.

“Kau pikir kau telah menangkapku? Aku tidak melihat ada bukti. Aku ingin berbicara dengan pengacaraku.” Anda mungkin bisa lolos satu atau dua kali, tapi kejahatan akan mengejar jika Anda tidak berubah. Keadilan tidak pernah tidur.

0 komentar: